I’itiqad
(paham) kaum ahlussunah wal Jama’ah yang telah disusun oleh Imam Abu Hasan al
Asy’ari, terbagi atas beberapa bagian, yaitu :
1.
Tentang Ketuhanan.
2.
Tentang Malaikat-malaikat.
3.
Tentang kitab-kitab suci.
4.
Tentang Rasul-rasul.
5.
Tentang hari akhir.
6.
Tentang Qadha dan Qadar.
Pembagian
yang 6 ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw. Ketika ditanya oleh
seseorang.
Begini
bunyi hadist itu :
Yang
artinya :
“Maka beritahulah kami (hai rasulullah)
tentang iman!” Nabi muhammad menjawab : “Engkau mesti percaya kepada adanya Allah, Malaikat-malaikatnya,
kitab-kitab sucinya, rasul-rasulnya, hari akhir dan Qadha-qadar, (nasib baik
dan nasib jelek)”.
(Hadist
riwayat Imam Muslim. Lihat sahih muslim Juz 1 Halaman 22)
1.
Tentang ketuhanan
Kita
percaya seyakin-yakinnya, bahwa tuhan itu ada. Ia mempunyai banyak sifat.
Boleh
dikatakan bahwa tuhan mempunyai sekalian sifat Jamal (keindahan) sifat Jalal
(kebesaran) dan sifat Kamal (kesempurnaan). Tetapi yang wajib diketahui dengan
terperinci oleh setiap orang islam yang sudah baligh dan ber’aqal, adalah :
20
sifat yang mustahil (tidak mungkin ada) pada Allah.
1
sifat yang harus (boleh ada – boleh tidak) pada Allah.
Adapun
sifat yang 20 yang mesti ada dan yang 20 mustahil pada Allah itu, adalah :
1.
Wujud
Artinya
tuhan ada, mustahil ia tidak ada. Bukti atas adanya tuhan ialah adanya alam
ini, kalau tuhan yang menjadikan alam ini tidak ada tentulah alam ini juga
tidak akan ada. Kita melihat dengan mata kepala adanya alam. Ini suatu bukti
bahwa yang menjadikannya ada. Yang menjadikannya itulah tuhan.
Kalau
kita melihat suatu rumah sudah jadi bagus kelihatannya, sudah barang tentu kita
yakin bahwa ada tukang yang membuatnya. Kita yakin, tak mungkin rumah itu akan
jadi sendiri tanpa ada tukang yang membuatnya.
Allah
berfirman dalam Q.S Az Zumar 4, yang artinya :
“Amat suci ia, tuhan yang esa lagi gagah”
(Az Zumar 4)
Allah berfirman dalam Q.S Al Mujadalah 7, yang
artinya :
“Tiada yang
berbisik bertiga melainkan ia yang ke-empat, tiada yang berbisik berempat
melainkan ia yang kelima, tiada yang berbisik berlima melaikan ia yang keenam,
tiada kurang dari itu, tiada lebih dari itu, melainkan ia bersama dimana mereka
berada.” (Q.S Al Mujadalah 7)
Teranglah
bahwa tuhan ada dan ia mengetahui apa yang terjadi di langit dan di bumi,
sampai ia mengetahui bisik-bisik hati seseorang.
2. Qidam
Tuhan
bersifat Qidam, artinya tidak berpemulaan adanya, mustahil ia berpemulaan
ada-Nya, karena kalau ia berpemulaan ada-Nya maka samalah ia dengan makhluk.
Kalau ia sama dengan makhluk maka ia bukan tuhan.
Selain
dari pada itu, kalau ia berpemulaan ada-Nya maka siapakah yang menjadikan
makhluk yang terdahulu daripadanya?
Allah
berfirman dalam Q.S Al Hadid 3, yang artinya :
“Ia-lah (Tuhan) yang tidak berpemulaan
ada-Nya dan pula tidak berkesudahan adanya, ia-lah yang lahir wujud-nya. Ia-lah
yang tersembunyi (Zat-Nya) dan ia tahu tiap-tiap sesuatu” (Al Hadid 3)
3.
Baqa
Tuhan
bersifat baqa. Arti baqa ialah kekal selama-lamanya, mustahil ia akan lenyap
(habis) tuhan tidak mungkin akan habis, karena kalau ia tidak ada lagi, maka
siapakah yang menjadi tuhan sesudahnya ? tuhan kekal buat selama-lamanya dan ia
akan mengekalkan pula syurga dan neraka bersama penghuni-penghuninya.
Allah
berfirman dalam Q.S Al-Qashash 88, yang artinya :
“Segala sesuatu akan lenyap, kecuali Zat-nya”
(Al-Qashash 88).
4.
Mukhalafatuhu Ta’ala lil Hawaditsi
Tuhan
bersifat Mukhalafatuhu Ta’ala lil Hawaditsi artinya, tuhan berlainan dengan
sekalian makhluk, mustahil ia serupa dengan mahkluknya.
Kalau
tuhan serupa dengan mahkluk, maka ia bukan tuhan lagi, karena itu mustahil
(tidak mungkin) ia ssrupa.
Tuhan
besar, tinggi, agung dengan segala kebesaran, ketinggian dan keagungannya,
tidak ada suatu jua diantara makhluk yang menyerupainya dalam kebesaran,
ketinggian, dan keagungannya itu.
Allah
berfirman dalam Q.S As-syura 11, yang artinya :
“Tidak yang menyarupai-nya suatu juga ia
mendengar tapi melihat” (As-Syura 11)
Barang
siapa yang mengatakan bahwa tuhan duduk serupa duduk kita diatas kursi, atau
turun serupa turun kita dari tangga atau mempunyai muka serupa maka kita atau
mempunyai kaki serupa kaki kita, maka orang itu menentang ayat ini, dan ia
menurunkan derajat tuhan.
5.
Qiyamuhu binafsihi
Tuhan
Allah bersifat Qiyamuhu binafsihi artinya, adalah bahwa tuhan berdiri sendiri
tidak membutuhkan pertolongan orang lain, mustahil ia membutuhkan pertolongan
oranglain. Kalau ia membutuhkan pertolongan orang lain, maka ia adalah lemah,
tidak sempurna dan tidak berhak jadi tuhan.
Tuhan
Allah kuasa, gagah, tegak, berdiri sendiri, tak membutuhkan pertolongan
siapapun juga.
Allah
berfirman dalam Q.S Al-Ankabut 6, yang artinya :
“Bahwa sanya Allah tidak membutuhkan makhluk”
(Al-Ankabut 6).
6. Wahdaniyah
Wahdaniyah artinya
tuhan alloh maha esa,maha tunggal.mustahil ia berbilang (banyak). Dalil sifat
ini terdapat dalam q.s Al-baqarah: 163.
7. Qudrat .
Arti Qudrat ialah
kuasa,mustahil ia lemah (dhaif). Dalil sifat ini terdapat dalam q.s Al-azhab:
72
8. Iradah
Iradah artinya
menetapkan sesuatu menurut kehendaknya,mustahil ia tdak menurut kehendaknya dan
mustahil ia dipaksa oleh kekuatan lain untuk melakukan sesuatu. Dalil sifat ini
terdapat dalam q.s Qashash: 68
9. Ilmu
Ilmu artinya
berpengetahuan. Tuhan alloh tahu seluruhnya ,tahu yang telah dijadikanya dan
tahu yang akan dijadikannya,mustahil ia tidak tahu. Dalil sifat ini terdapat
dalam q.s Al-baqarah: 29
10. Hayat
Hayat artinya
hidup,mustahil ia mati. Kalau ia mati niscaya akan berantakan alam ini karena
tidak ada yang mengemudikan lagi.karena itu mustahil ia mati. Dalil sifat ini
terdapat dalam q.s Al-baqarah: 255
11. Sama’
Sama’ artinya
mendengar,mustahil ia tuli. Tuli adalah sifat kekurangan.tidak masuk akal kalau
tuhan mempunyai kekurangan. Dalil ini terdapat dalam q.s as-syura: 11
12. Bashar
Bashar artinya
melihat,mustahil ia buta. Buta adalah
sifat kekurangan,amat suci tuhan dari sifat kekurangan. Dalil sifat ini
terdapat dalam q.s as-syura: 11
13. Kalam
Kalam artinya
berkata,mustahil ia bisu.kalau tuhan bisu tentu ia tak dapat memerintah dengan
baik.tuhan mempunyai sifat berkata. Dalil sifat ini terdapat dalam q.s An-nisa:
163
14. kaunuhu
qadiran
Kaunuhu qadiran
artinya selalu dalam berkuasa ,mustahilia dalam keadaan lemah.oleh karena tuhan
mempunyai sifat qudrat,maka ia tetap selalu dalam keadaan kuasa, tepat berhenti
sekejap mata pula .dalil sifat ini terdapat dalam q.s Al-azhab:72
15.kaunuhu muridan
Kaunuhu muridan
artinya tepat selalu dalam keadaan menghendaki,mustahi ia dalam keadaan tidak
menghendaki .dalil sifat ini terdapat dalam q.s qashash:68
16.kaunuhu aaliman
Kaunuhu aaliman
artinya tetap dalam keadaan tahu,mustahil ia tidak mengtahui.dalil sifat ini
terdapat dalam q.s Al-baqarah:29
17.kaunuhu hayan
Kaunuhu hayan
artinya tetap selalu keadan hidup,mustahil ia keadaan mati.dalil sifat ini
terdapat dalam q.s Al-baqarah:255
18.kaunuhu sami’an
Kaunuhu sami’an
artinya tuhan selalu dalam keadaan mendengar,mustahil ia dalam keadaan
tuli.dalil sifat ini terdapat dalam q.s as-syura:11
19.kaunuhu
bashiran
Kaunuhu bashiran
artinya tuhan tetap selalu dalam keadaan melihat,mustahil ia dalam keadaan
buta.dalil sifat ini terdapat q.s as-syura:11
20.kaunuhu
mutakalliman
Kaunuhun
mutakalliman artinya tuhan tetap selalu dalam keadaan berkata,mustahil ia dalam
keadaan bisu.dalilnya sama dengan dalil qalam.
Komentar
Posting Komentar